e Wee Gaskins
sejarah. Lebih dari 100 kasus pembunuhan dilakukan olehnya. Dengan
mengambil nama Pee Wee Gaskins, sebuah band asal Jakarta mencoba mencari
arti filosofis dari nama band tersebut. Pee Wee, yang berarti kecil,
tapi bisa mempunyai kemampuan di atas rata-rata. Dan band yang merasa
kecil ini berharap menjadi besar, tapi tentu bukan dengan membunuh.
Inilah
mereka, Pee Wee Gaskins! Band yang dimotori Dochi (gitar&vokal),
Sansan (gitar&vokal), Omo (synthesizer), Aldy (drum), Eye (bass).
Konon, di kalangan ABG SMP atau SM,A band ini jadi menu wajib dalam
pensi. Kedua, mereka menempati posisi 2 untuk Top Indie Artists di
MySpace. Ini pasti band keren.
Pembuktian ini ditunjukan Pee Wee Gaskins via The Sophomore, album kedua
mereka. Tengok langsung lagu andalan di track no 2 yang berjudul
Welcoming The Sophomore. Nuansa remaja terasa kental di lagu berbahasa
Inggris ini, teriakan ala cheerleader bersahut-sahutan dengan beat penuh
semangat dan bunyi-bunyian synthesizer. Vokal bersahutan dan saling
mengisi jadi warna khas Pee Wee Gaskins. Part gitar yang padat dan
penggunaan synthesizer yang catchy menjadi ramuan yang sangat segar.
“We
try to make some killer music” Dochi, Pee Wee Gaskins Dengan total 13
track, terdiri dari sebuah intro, 8 lagu berbahasa Inggris, 4 lagu
berbahasa Indonesia, Anda juga bisa menemukan sedikit part akustik dari
lagu Di Balik Hari Esok yang disembunyikan oleh mereka. Lalu mereka
memasukkan beberapa sound yang tidak ada di album sebelumnya, seperti
gang vocals dan loop-loop yang lebih terasa, dibalut dengan sound gitar
yang lebih berat dari sebelumnya.
Mendengarkan Pee Wee Gaskins serasa
mendengar daur ulang musik Simple Plan, Good Charlotte, atau band pop
punk yang sejenisnya, kecuali satu hal: adanya unsur synthetizer yang
kental, dan karakter vokal utama serta vokal latar dengan harmoni suara
dua-tiga yang khas hanya dimiliki band-band emo seperti My Chemical
Romance, atau model kombinasi satu-dua Tom DeLonge dan Mark Hoppus dari
Blink-182.
Synthetizer bolehlah jadi satu keunikan mereka, meski
secara garis besar musik mereka adalah layaknya musik arus utama pop
punk. Endank Soekamti atau Superman is Dead malah memiliki karakter yang
lebih kuat menurut saya, meski suara vokalis kedua band itu kalah jauh
dari Pee Wee.
0 comments:
Post a Comment